Sabtu, 06 Februari 2010

Hidup itu Sederhana...



Ternyata.... Hidup Ini Sederhana...







Ada seseorang saat melamar kerja, memungut sampah kertas di lantai ke dalam tong sampah,

dan hal itu terlihat oleh peng-interview, dan dia mendapatkan pekerjaan tersebut.

Ternyata untuk memperoleh penghargaan sangat mudah,

cukup memelihara kebiasaan yang baik .

---- 000 -----

Ada seorang anak menjadi murid di toko sepeda.

Suatu saat ada seseorang yang mengantarkan sepeda rusak untuk diperbaiki di toko tsb.

Selain memperbaiki sepeda tsb, si anak ini juga membersihkan sepeda hingga bersih mengkilap.

Murid-murid lain menertawakan perbuatannya.

Keesokan hari setelah sang empunya sepeda mengambil sepedanya,

si adik kecil ditarik/diambil kerja di tempatnya.

Ternyata untuk menjadi orang yang berhasil sangat mudah,

cukup punya inisiatif sedikit saja.

---- 000 -----

Seorang anak berkata kepada ibunya: "Ibu hari ini sangat cantik."

Ibu menjawab: "Mengapa?"

Anak menjawab: "Karena hari ini ibu sama sekali tidak marah-marah. "

Ternyata untuk memiliki kecantikan sangatlah mudah,

hanya perlu tidak marah-marah .

---- 000 -----

Seorang petani menyuruh anaknya setiap hari bekerja giat di sawah.

Temannya berkata: "Tidak perlu menyuruh anakmu bekerja keras, Tanamanmu tetap akan tumbuh dengan subur."

Petani menjawab: "Aku bukan sedang memupuk tanamanku, tapi aku sedang membina anakku.."

Ternyata membina seorang anak sangat mudah,

cukup membiarkan dia rajin bekerja .

---- 000 -----

Seorang pelatih bola berkata kepada muridnya:

"Jika sebuah bola jatuh ke dalam rerumputan, bagaimana cara mencarinya?"

Ada yang menjawab: "Cari mulai dari bagian tengah."

Ada pula yang menjawab: "Cari di rerumputan yang cekung ke dalam."

Dan ada yang menjawab: "Cari di rumput yang paling tinggi."

Pelatih memberikan jawaban yang paling tepat:

"Setapak demi setapak cari dari ujung rumput sebelah sini hingga ke rumput sebelah sana ."

*Ternyata jalan menuju keberhasilan sangat gampang,

cukup melakukan segala sesuatunya setahap demi setahap secara berurutan,

jangan meloncat-loncat.

---- 000 -----

Katak yang tinggal di sawah berkata kepada katak yang tinggal di pinggir jalan:

"Tempatmu terlalu berbahaya, tinggallah denganku."

Katak di pinggir jalan menjawab: "Aku sudah terbiasa, malas untuk pindah."

Beberapa hari kemudian katak "sawah" menjenguk katak "pinggir jalan"

dan menemukan bahwa si katak sudah mati dilindas mobil yang lewat.

Ternyata sangat mudah menggenggam nasib kita sendiri,

cukup hindari kemalasan saja.

---- 000 -----

Ada segerombolan orang yang berjalan di padang pasir,

semua berjalan dengan berat, sangat menderita,

hanya satu orang yang berjalan dengan gembira.

Ada yang bertanya: "Mengapa engkau begitu santai?"

Dia menjawab sambil tertawa: "Karena barang bawaan saya sedikit."

Ternyata sangat mudah untuk memperoleh kegembiraan,

cukup tidak serakah dan memiliki secukupnya saja.



* You are what you think about. Beware of your mind.*

(dari belbagai sumber)

Musuh Utama Pohon


Apakah musuh utama pohon?

Ketika manusia mulai pandai melebur biji besi menjadi batang besi, lalu
menempa dan membentuk lempengan, kemudian mengasahnya menjadi sebilah mata
kapak yang tajam; ketika itulah pohon-pohon di dunia mulai khawatir akan
nasib mereka. Pohon-pohon melihat semakin hari semakin banyak kerusakan
yang diperbuat oleh manusia dengan kapak-kapaknya. Berbondong-bondong
manusia memanggul kapak memasuki hutan dan menebangi pohon-pohon.

Apa jadinya bila dunia tanpa hutan yang lebat? Apa jadinya bila dunia tanpa
pohon. Namun pohon tak bisa berbuat banyak. Pohon hanya bisa menitikkan air
mata dan geram saat memandang satu-per-satu pohon lain bertumbangan akibat
dikapaki oleh manusia-manusia. Kerusakan pohon sudah sedemikian dashyatnya.
Kini hanya tertinggal sebatang pohon di hutan itu yang merintih,
“Oh, mengapa manusia menciptakan kapak yang digunakan untuk menebangi
pohon-pohon? Sungguh kejam kapak itu.”

Rintihan itu terdengar oleh seorang penebang yang menjawabnya sambil
tertawa-tawa, “Ha..ha..ha.. wahai pohon lihatlah, sebilah mata kapak ini
takkan bisa melukaimu begitu parah bila tak dilengkapi dengan pegangan yang
terbuat dari kayu yang kuat. Sadarkah kau bahwa kayu itu berasal dari pohon
- yaitu dirimu sendiri!”

Pohon, “Haaah..???”

Renungan:

Ketidakbahagiaan dapat ditelusuri ke dalam diri sendiri. Dan kenyataannya
seringkali musuh terbesar seseorang justru adalah dirinya sendiri. (Adapted
from The Illustrated Heart Sutra – Tsai Chih Chung)

Proyeksi Pangan Provinsi Bali Tahun 2000-2015

Tulisan ini merupakan Tugas mata kuliah Perencanaan Kependudukan. Saya kerjakan dalam waktu yang cukup lama, dimulai dengan pengumpulan data sekunder di PSKK UGM ( bolak-balik cari sensus penduduk dan statistik indonesia) dan juga mengumpulkan berbagai referensi mengenai pangan dan kependudukan di Provinsi Bali. Semoga dapat Bermanfaat...

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Dalam kurun waktu beberapa tahun, masalah kependudukan merupakan salah satu topik diskusi yang semakin luas, baik melalui mass media, dalam pembicaraan (forum resmi maupun dalam percakapan umum sehari-hari). Hal itu adalah salah satu petunjuk semakin timbulnya kesadaran masyarakat dunia bahwa krisis kependudukan telah berkembang mencapai situasi yang semakin parah sehingga menjadi salah satu tantangan dan ancaman bagi kehidupan secara keseluruhan di planet bumi kita. Di era globalisasi sekarang ini perkembangan zaman semakin maju dengan pesat. Di samping itu perkembangan penduduk juga bertambah dengan cepat. Peristiwa krisis moneter dan krisis moral yang terjadi juga turut mewarnai dekadensi bangsa Indonesia. Kurangnya investasi, banyaknya pengangguran membuat bangsa Indonesia semakin miskin. Selain kemiskinan, masalah yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini adalah kepadatan penduduk. Para pemakai data kependudukan, khususnya para perencana, pengambil kebijaksanaan, dan peneliti sangat membutuhkan data penduduk yang berkesinambungan dari tahun ke tahun. Padahal sumber data penduduk yang tersedia hanya secara periodik, yaitu Sensus Penduduk (SP) pada tahun-tahun yang berakhiran dengan angka 0 (nol) dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) pada pertengahan dua sensus atau tahun-tahun yang berakhiran dengan angka 5 (lima). Sumber data kependudukan lain yaitu registrasi penduduk masih belum sempurna cakupan pencatatannya tetapi datanya sudah dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan nasional. Seperti diketahui bahwa hampir semua rencana pembangunan perlu ditunjang dengan data jumlah penduduk, persebaran dan susunannya menurut umur penduduk yang relevan dengan rencana tersebut. Data yang diperlukan tidak hanya menyangkut keadaan pada waktu rencana itu disusun, tetapi juga informasi masa lampau dan yang lebih penting lagi adalah informasi perkiraan pada waktu yang akan datang. Data penduduk pada waktu yang lalu dan waktu kini sudah dapat diperoleh dari hasil-hasil survei dan sensus, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan data penduduk pada masa yang akan datang perlu dibuat proyeksi penduduk yaitu perkiraan jumlah penduduk dan komposisinya di masa mendatang.
Proyeksi penduduk merupakan ramalan jumlah penduduk melalui perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian dan perpindahan (migrasi). Ketiga komponen inilah yang menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur umur penduduk di masa yang akan datang. Untuk menentukan asumsi dari tingkat perkembangan kelahiran, kematian dan perpindahan di masa yang akan datang diperlukan data yang menggambarkan tren di masa lampau hingga saat ini, faktor-faktor yang mempengaruhi masing-masing komponen itu, dan hubungan antara satu komponen dengan yang lain serta target yang akan dicapai atau diharapkan pada masa yang akan datang.
Jumlah Penduduk yang bertambah dan ketersediaan pangan telah menjadi sebuah polemik yang belum terselesaikan. Dua abad yang lalu Robert Malthus melontarkan kerisauannya “apakah produksi pertanian dunia mampu mencukupi permintaaan pangan penduduk?”Malthus yakin bahwa pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur (1,2,4,8…) sedangkan pertumbuhan produksi pangan mengikuti deret hitung (1,2,3,4…).
Pemenuhan hak rakyat atas pangan merupakan salah satu pilar utama dari hak azasi manusia, oleh karena itu sesuai amanat Undang Undang No.7 Tahun 1996 tentang Pangan, terpenuhinya kebutuhan pangan bagi setiap rumah tangga yang direfleksikan oleh tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau, merupakan syarat keharusan..
Mewujudkan ketahanan pangan nasional sebagai salah satu unsur penting dari ketahanan nasional, harus didukung oleh 3 aspek penting yaitu aspek ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan. Aspek penyediaan yang dalam hal ini ditentukan oleh faktor produksi pangan mengandung makna perlunya penyediaan pangan yang cukup sepanjang waktu, dengan mengutamakan pemenuhannya bersumber dari hasil produksi dalam negeri, sehingga Indonesia terbebas dari ketergantungan pangan kepada pihak luar. Aspek distribusi memegang peran penting agar ketersediaan pangan secara nasional dapat terdistribusi secara merata, sehingga kerawanan pangan pada daerah daerah tertentu dapat dicegah serta keterjangkauan (akses) rakyat kepada pangan baik secara fisik maupun ekonomis dapat diwujudkan.
Aspek konsumsi, terkait dengan pola/budaya makanan rakyat Indonesia yang bersifat lokal spesifik dan beragam antar daerah (polipaghus). Budaya ini perlu dilestariakan keberlanjutannya karena mempunyai nilai positif bagi ketahanan pangan lokal khususnya dan ketahanan pangan nasional umumnya
Mengingat bahwa jumlah dan kualitas konsumsi pangan menentukan kualitas SDM, maka aspek keragaman pangan, keseimbangan gizi, jaminan mutu dan keamanan pangan merupakan suatu hal esensial yang harus dipenuhi.
Tulisan ini akan membahas mengenai aspek ketersediaan pangan, dalam hal ini pangan yang dimaksud adalah makanan pokok yaitu beras. Ketersediaan pangan disini dilihat dengan membandingkan antara jumlah produksi dan kebutuhan akan beras. Tulisan ini mencoba memproyeksikan kebutuhan dan ketersediaan beras suatu wilayah yaitu provinsi Bali pada masa mendatang dengan menggunakan data pada masa sekarang dan asumsi-asumsi berkaitan dengan kependudukan dan pertanian. Perhitungan ketersediaan pangan wilayah ini sangat penting dilakukan untuk melihat melihat surplus tidaknya pangan di suatu daerah tertentu. Dengan diketahuinya ini neraca tersebut maka antisipasi untuk ketahanan pangan dalam aspek ketersediaan dapat dilakukan sejak dini.

I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari tulisan ini adalah :
1.Mengetahui proyeksi kebutuhan pangan (Beras) dan proyeksi ketersediaan beras di Provinsi Bali
2.Mengetahui nilai ketersediaan beras di Provinsi Bali pada tahun 2000, 2005, 2010 dan 2015.
3.Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan beras berkaitan dengan produksi dan kependudukan dan mampu memberikan beberapa alternatf kebijakan.


I.3 Tinjauan Teori
Pada dasarnya semua pembangunan sangat membutuhkan data penduduk, tidak saja pada saat merencanakan pembangunan tetapi juga pada masa masa mendatang yang disebut dengasn proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk untuk masa mendatang, tetapi suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan asumsi dari komponen komponen laju pertumuhan penduduk yaitu kelahiran, kematian dan migrasi penduduk.
Ketiga komponen inilah yang menetukan besarnya jumlah penduduk dan struktur penduduk dimasa yang akan datang. Ketajaman proyeksi penduduk sangat tergantung pada ketajaman asumsi trenkomponen pertumbuhan penduduk yang dibuat. Menurut BPS ( 1998 ), untuk menentukan asumsi tingkat kelahiran, kematian dan perpindahan dimasa yang akan datang diperlukan data yang menggambarkan tren di masa lampau hingga saat ini, factor factor yang mempengaruhi masing masing komponen, dan hubungan antara komponen dengan yang lain serta target yang akan dicapai atau diharapkan pada masa yang akan datang. Proyeksi penduduk ini secara priodik perlu direvisi, karena sering terjadi bahwa asumsi tentang kecenderungan tingkat kelahiran , kematian, dan perpindahan penduduk ( migrasi ) yang melandasi proyueksi lama yang tidak sesuai dengan kenyataan. BPS (1998) sudah beberapa kali membuat proyeksi penduduk yaitu pada setiap tersedianya data hasil sensus penduduk ( SP ) 1971, 1980, 1990, dan survei penduduk antar sensus ( SUPAS ) 1985 dan 1995.
Data dasar yang diperlukan untuk pembuatan proyeksi penduduk adalah
sebagai berikut;
1.Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin sebagai data dasar pembuatan proyeksi penduduk.
2.Besar dan perkembangan angka kelahiran , kematian, dan migrasi penduduk.
3.Tabel kematian yang sesuai dengan perkembangan komponen demografi pada periode proyeksi tersebut.
Proyeksi pangan dilakukan dengan cara menghitungkan kebutuhan dasar kalori beras per kapita per tahun dengan jumlah penduduk yang telah diproyeksikan. Ketersediaan beras dapat dihitung dengan metode UN dengan memperhitungkan indeks ketersediaan beras (IKP). IKP lebih dari 1 menunjukkan bahwa kebutuhan beras perkapita lebih besar daripada ketersediaan beras, dan berlaku sebaliknya apabila IKP lebih kecil dari 1 maka ketersediaan beras lebih besar daripada kebutuhan beras yang berarti ketercukupan beras terpenuhi.


BAB II
METODE

Hasil perhitungan proyeksi tulisan ini terdiri dari 2 bagian, yang pertama adalah proyeksi penduduk dan yang kedua adalah proyeksi ketersediaan pangan (Beras). Proyeksi penduduk dilakukan dengan metode komponen sedangkan proyeksi ketersediaan pangan dilakukan dengan metode UN,2004.
1.Proyeksi Penduduk
Metode komponen adalah metode proyeksi penduduk yang dilakukan dengan memperhitungkan kecenderungan fertilitas, mortalitas dan migrasi di masa mendatang. Metode ini adalah yang paling baik, namun tahapan pekerjaannya tidak mudah. Selain tahapan penghitungan yang cukup panjang, seri data kelahiran, kematian dan migrasi harus tersedia. Selain seri komponen demografi, juga harus ada asusmsi dan target demografi seperti fertilitas, mortalitas yang lazimnya didapat dari BKKBN dan Depkes. Selain membuat asumsi tingkat fertilitas, mortalitas, dan migrasi juga perlu diperhitungkan target MDGs dan masukan dari para pakar kependudukan. Secara umum tahapan pekerjaan proyeksi jumlah penduduk dengan metode komponen adalah sebagai berikut:
a. Perapihan data dasar: penduduk menurut kelompok umur lima tahunan dengan 3 metode yang berbeda, yaitu:
Perapihan data umur 10-64 tahun, menggunakan metode yang disusun oleh PBB (UN smooth),
Perapihan data umur 65+ tahun, menggunakan struktur umur penduduk suatu negara yang sudah stabil penduduknya, dan
Perapihan data umur 0-9 tahun, menggunakan survival ratio.
Data penduduk per kelompok umur yang sudah dirapikan dipakai sebagai penduduk dasar yang merupakan input ke dalam proses proyeksi.
b. Membuat Asumsi
Asumsi fertilitas dibuat dengan menentukan fungsi logistik dari data-data TFR sebelumnya dan dari target yang ditentukan, misalnya oleh BKKBN, mempertimbangkan target MDGs dsb.
Asumsi mortalitas, dalam hal ini asumsi mortalitas dilihat dari nilai P(X) dari life table yaitu nilai kemampuan seseorang mampu bertahan hidup pada rentang umur tersebut.
Asumsi migrasi dibuat dengan melihat kecenderungan migrasi: pola dan besarannya. Sampai saat ini diasumsikan bahwa keadaan masih sama dengan yang dicerminkan data migrasi terakhir yang tersedia.
Setelah menghitung semua maka dilakukan perhitungan dengan mempertimbangkan aspek yang telah disebutkan.

2.Proyeksi Pangan
Proyeksi pangan (beras) dilakukan dengan metode UN,2004. Langkahnya sebagai berikut :
1.Menghitung produksi beras per tahun, data yang digunakan adalah data produksi tahun 1995,2000 dan 2005 yang kemudian dilakukan proyeksi produksi padi pada tahun 2010 dan 2015.
2.Menghitung Produksi Netto dengan rumus :
Pnett = Produksi - (1-(B+PK+T))
Keterangan :
B = Bibit (0,0088)
PK = Pakan (0,02)
T = Nilai yang tercecer (0,054)
3.Menghitung Pprod
Pprod = Pnett x C
C = Konversi padi ke beras (0,632)
4.Menghitung ketersediaan pangan
KP =
5.Menghitung Indeks Ketersedian Pangan
IKP =
K = Kebutuhan minimum kalori (300gr)
KP = Ketersediaan Pangan


BAB III
PEMBAHASAN

Permasalahan pangan merupakan sebuah permasalahan yang sangat krusial dalam kehidupan. Pangan merupakan sebuah kebutuhan pokok yang harus ada sebagai penggerak kehidupan. Kebutuhan pangan dapat dilihat dari kebutuhan pangan pokok, dalam hal ini provinsi Bali yang memiliki makanan pokok berupa beras. Beras merupakan makanan pokok yang masih sangat dominan digunakan di Provinsi Bali. Kebutuhan akan beras akan selalu meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.
Jumlah penduduk yang selalu bertambah dan keadaan produksi beras yang fluktuatif menyebabkan dibutuhkan suatu perhitungan untuk mengetahui bagaimana ketersediaan beras pada waktu yang akan datang. Dengan dasar tersebut maka dibuatlah suatu perhitungan tentang proyeksi ketersediaan beras. Ketersediaan beras adalah perbandingan antara produksi beras per tahun dengan kebutuhan beras perkapita dalam setahun. Dengan membandingkan antara produksi dan kebutuhan tersebut akan diketahui indeks ketersediaan pangan dalam satu tahun, apakah mencukupi atau tidak.
Untuk memperhitungkan jumlah penduduk pada masa yang akan datang digunakan proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk yang dilakukan dalam tulisan ini menggunakan metode komponen yang memperhitungkan fertilitas, mortalitas dan migrasi. Proyeksi penduduk dilakukan untuk tahun 2005, 2010 dan 2015 dengan data dasar jumlah penduduk hasil Sensus Penduduk Tahun 2000. Hasil sensus tersebut tidak langsung dilakukan proyeksi, namun dilakukan evaluasi data dan perapihan data agar hasilnya maksimal. Evaluasi data menunjukkan bahwa data yang ada tidak valid untuk dilakukan proyeksi karena adanya penggelembungan penduduk pada usia yang berakhiran 0 dan 5, sehingga perlu dilakukan perapihan. Perapihan data dilakukan dengan cara Quadratic, sehingga dihasilkan data yang siap untuk dilakukan proyeksi. Proyeksi penduduk yang dilakukan menggunakan beberapa asumsi terkait dengan fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Asumsi Fertilitas yang digunakan berkaitan dengan ASFR. ASFR adalah rata-rata fertilitas pada setiap range umur. Dalam melakukan proyeksi ini dilakukan asumsi bahwa ASFR tetap pada tahun awal sampai tahun akhir proyeksi. Asumsi ini dilakukan karena nilai fertilitas perempuan Bali sudah cukup rendah, TFR pada tahun 2007 berdasarkan data SDKI pada angka 2,1 yang menunjukkan sudah lebih kecil dari rata-rata nasional 2,3, sehingga diambil asumsi bahwa ASFR nya tetap. Hal ini akan berkaitan dengan program Keluarga berencana yang cukup sukses dan angka prevalensinya yang tinggi.
Asumsi Mortalitas dalam perhitungan ini dilihat dari nilai Level of Mortality (LOM). Nilai LOM dihitung berdasarkan metode Brass yang memperhitungkan angka kelahiran dan kematian bayi. Hasil perhitungan menghasilkan bahwa LOM Provinsi Bali pada tahun 2000 sebesar 22,11. Level tersebut sudah merupakan level yang cukup tinggi. Apabila dikonversikan dengan angka harapan hidup maka angka harapan hidup di Provinsi Bali sekitar lebih dari 70 tahun. Asumsi mortalitas dilakukan dengan menggunakan level yang sama pada rentang tahun berikutnya. Asumsi ini didasari bahwa apabila LOM sudah melebihi level 20, maka tingkat harapan hidupnya sudah tinggi dan peningkatan angka harapan hidup sudah maksimal dan dalam keadaan nyatanya keadaaan tersebut sulit dilakukan. Oleh sebab itu apabila LOM sudah melebihi level 20, pada rentang tahun berikutnya tidak dilakukan penambahan level lagi. Berbeda dengan level dibawah 20, pada keadaan tersebut diasumsikan bahwa akan adanya perbaikan kesehatan yang menyebabkan akan adanya peningkatan LOM pada rentang tahun berikutnya.
Asumsi migrasi dilakukan dengan dasar memperhitungkan nett migration. Nett migration adalah hasil selisisih antara jumlah penduduk yang masuk dan jumlah penduduk yang keluar. Asumsi migrasi dilakukan dengan melihat situasi social-ekonomi wilayah tersebut, dan apabila nilai migrasinya kecil, migrasi dapat ditiadakan. Namun untuk Provisi Bali yang merupakan salah satu Provinsi yang menjadi tujuan migran terutama karena potensi sektor pariwisatanya, maa asumsi migrasi dimasukkan. Asumsi migrasi dengan nett migration pada tahun proyeksi dilakuakan dengan angka yang sama, yaitu berdasarkan nett migration tahun 2000. Hal tersebut dilakukan karena diasumsikan keadaan sosial-ekonomi Provinsi Bali dan keseluruhan Indonesia stabil dan arus migran tetap.
Dengan menggunakan asumsi-asumsi tersebut terciptalah proyeksi penduduk Bali pada tahun 2005, 2010 dan 2015. Secara umum jumlah penduduk mengalami pertumbuhan yang cukup kecil yaitu sebesar 0,010 per tahun. Namun jumlah penduduk secara absolut tetap cukup besar. Jumlah kelahiran mengalami kenaikan pada setiap tahun. Namun pada penduduk usia tua cenderung menurun, jumlah penduduk usia tua semakin mengecil. Hal ini diakibatkan penduduk usia produktif yang sangat besar pertumbuhannya ditambah pula adanya arus migrasi masuk pada usia produktif dan anak-anak yang menyebabkan besarnya jumlah pada usia tersebut.
Setelah mengetahui jumlah penduduk maka kemudian dilakukan perhitungan ketersediaan beras. Hal pertama yang perlu dicermati dalam ketersediaan beras adalah produksi padi. Produksi padi provinsi Bali dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Rata-rata penurunan produksi padi adalah sebesar 0,0258 per tahun. BPS Bali menyimpulkan bahwa dalam produksi tahun 2007-2008 penurunan produksi padi tersebut diakibatkan antara lain :
a)Berlanjutnya konversi lahan pertanian ke non pertanian
b)Menurunnya kualitas dan kesuburan lahan akibat kerusakan lingkungan
c)Rusaknya prasarana pengairan sekitar 30 persen
d)Persaingan pemanfaatan sumberdaya air dengan sektor industri dan pemukiman,
e)Kurang terealisasinya harga pupuk bersubsidi
f)Lambatnya penerapan teknologi akibat kurang insentif ekonomi
g) Anomali ikllim dan menurunnya kualitas lingkungan.
h)Masih tingginya proporsi kehilangan hasil pada proses produksi dan penanganan hasil panen dan pengolahan , menjadi kendala yang menyebabkan menurunnya kemampuan penyediaan pangan dengan proporsi yang cukup tinggi. Pasa padi dan produk hortikultura kehilangan hasil ini mencapai lebih dari 10 persen.
Keadaan-keadaan tersebutlah yang memperkuat assumsi bahwa proyeksi pertumbuhan produksi padi menurun.
Perhitungan produksi beras dilakukan dengan beberapa tahap. Tahapan tersebut menggambarkan proses pengolahan padi ke beras. Produksi padi murni yang masih berupa gabah kering giling dalam perhitungan dikurangi dengan beberapa variabe l sebelum diolah menjadi beras. Variabel tersebut adalah pakan ternak, bibit dan nilai yang tercecer. Setelah dikurangi niai-nilai tersebut maka kemudian dihitung dengan pengkonversian padi ke beras, secara umum pengkonversian 100 padi akan menjadi beras sebanyak 62,3 %-nya.
Kebutuhan dan ketersediaan yang dihitung dalam metode UN,2004 adalah kebutuhan dan ketersediaan perkapita. Yang dimaksudkan adalah kebutuhan dan ketersediaan per kepala dalam jangka waktu tertentu. Kebutuhan orang dewasa beras per hari adalah 300 gram, diasumsikan kebutuhan per setiap orang kurang lebih dengan ukuran tersebut. Dengan perbandingan antara kebutuhan dan ketersediaan beras maka akan diketahui indeks ketersediaan beras. Apabila kebutuhan lebih besar daripada ketersediaan beras maka ketersediaannya kurang dan apabila ketersediaan lebih besar dari kebutuhan maka ketersediaan beras mencukupi.
Hasil perhitungan menyebutkan bahwa Indeks Ketersediaan Pangan (beras) Provinsi Bali dari tahun 2000 hingga tahun 2015 kurang dari 1, berarti menunjukkan bahwa ketersediannya lebih besar daripada kebutuhannya. Hal ini menunjukkan bahwa produksi beras di daerah tersebut sudah mampu mencukupi kebutuhan beras penduduk pada wilayah tersebut. Bahkan masih ada sisa yang dapat digunakan sebagai cadangan beras maupun didistribusikan ke daerah lain. Namun perlu dicermati angka yang dihasilkan semakin meningkat tahun indeksnya ketersediaan pangan semakin mendekati 1. Hal tersebut mengindikasikan apabila dalam keadaan demikian terus, maka ketersediaan beras akan semakin berkurang dan akhirnya kebutuhan akan melebihi ketersediaan yang berarti akan terjadi kekurangan pangan (beras) didaerah tersebut.
Dengan memperhatikan dan memperhitungkan keadaan tersebut, pemerintah daerah seharusnya memandang serius permasalahan ini. Dalam era desentralisasi ini, pemerintah daerah berkewajiban penuh dalam menjamin kesejahteraan penduduknya. Berbagai kebijakan untuk melindungi ketersediaan pangan yang bertujuan untuk ketahananan pangan dapat diambil berkaitan dengan kebijakan kependudukan seperti program KB untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk dan menjaga kualitas penduduk berkaitan dengan kesehatan terutama kesehatan reproduksi dan ibu dan anak, selain itu dapat juga dibuat kebijakan mengenai pertanian seperti intensifikasi pertanian yang berasaskan kearifan lokal dan lingkungan, kebijakan lahan abadi untuk sawah dan lain sebagainya.


BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

Proyeksi penduduk dapat diaplikasikan dalam berbagai perencanaan sektor kehidupan. Salah satunya adalah proyeksi ketersediaan pangan. Proyeksi Ketersediaan pangan akan memberikan gambaran bagaimana ketersediaan pangan suatu wilayah. Dengan menggunakan data proyeksi ini akan diketahui kebijakan yang akan ditetapkan dan solusi untuk membendung permasalahan yang akan datang.
Selama jangka waktu tahun 2000 hingga 2015, penduduk Provinsi Bali mengalami peningkatan yang tidak terlalu besar. Pertumbuhannya per tahun mencapai 0,018. Sedangkan pertumbuhan produksi beras mengalami penurunan sebesar 0,0298 per tahun.
Perhitungan ketersediaan pangan di Provinsi Bali dengan sumber data tahun 2000, menyebutkan bahwa selama kurun waktu 15 tahun ke depan ketersediaan beras akan mencukup kebutuhan penduduk. Hal tersebut dapat terjadi apabila asumsi yang digunakan tepat dan pemegang pemerintahan minimal dapat mempertahankan asumsi tersebut.


IV.2 Saran

Memperhatikan hasil perhitungan dan analisis di atas, agar ketersediaan beras dan kebutuhan beras berimbang dan mungkin dapat terjadi swasembada beras dapat dilakukan dengan beberapa cara, antaralain :
1.Mempertahankan lahan-lahan pertanian yang subur agar tidak terjadi alih fungsi lahan dengan menggunakan suatu kebijakan dan undang-undang yang tegas.
2.Menggurangi penggunaan bahan kimia pertanian yang dapat mempercepat degradasi tanah, air dan lingkungan.
3.Mempertahankan kearifan lokal dam pengolahan pertanian (subak). Aturan subak berpedoman pada falsafah Tri Hita Karana (tiga penyebab kebahagiaan). Mereka meyakini kebahagiaan akan dicapai bila menjaga hubungan baik antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.
4.Pengoptimalan proses pengolahan sehingga dapat dihasilkan jumlah yang maksimal.


DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 1996. Statistik Indonesia Tahun 1995. Jakarta : BPS

Badan Pusat Statistik. 2001. Statistik Indonesia Tahun 2000. Jakarta : BPS

Badan Pusat Statistik. 2006. Statistik Indonesia Tahun 2005. Jakarta : BPS

Badan Pusat Statistik. 2000. Sensus Penduduk Provinsi Bali 2000. Jakarta : BPS

Badan Pusat Statistik Bali.2009. ANGKA RAMALAN (ARAM) III 2009 VS ANGKA TETAP (ATAP) 2008 SERTA POLA PANEN PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI No. 45/11/51/Th. III, 10 Nopember 2009. Denpasar : BPS

Warta Demografi.1997. Penduduk dan Pangan : ‘’Bangkitnya Hantu Malthus’’?Warta Demografi (27) Hal 4-7. Jakarta : Jasa Utama

Soekirman.1997. Ketahanan Pangan : Konsep, kebijakan dan pelaksanaannya. Warta Demografi (27) Hal 20-23. Jakarta : Jasa Utama

Sudirja.Rija.2008.Makalah Seminar Nasional :Mewujudkan Kedaulatan Pangan melalui kebijaksanaan pengelolaan lahan pertanian.Bandung: Universitas Padjajaran

Yustika, Ahmad Erani (2008), ”Masalah Ketahanan Pangan”, Kompas, Opini, Rabu, 16 Januari, halaman 6.

www.datastatistikindonesia.com diakses pada tanggal 28 Desember 2009.

Kamis, 04 Februari 2010

Sepucuk Surat Dari masa Depan..

Saat ini adalah tahun 2070, usia saya baru 50 tahun, tetapi penampilan saya seperti se seorang yang telah berusia 85 tahun. Saya menderita gangguan ginjal serius, karena saya tidak minum dengan cukup. Saya khawatir saya tidak memiliki waktu lebih lama lagi untuk hidup. Saya adalah salah satu orang tertua di masyarakat.

Saya ingat waktu saya berusia 5 tahun, semuanya tampak berbeda. Banyak pepohonan di taman, rumah-rumah memiliki kebun yang indah, dan saya dapat menikmati mandi selama setengah jam. Saat ini, kami menggunakan handuk dan minyak pencuci untuk membersihkan tubuh. Dahulu, wanita memiliki rambut yang indah. Saat ini, kami harus mencukur kepala untuk menjaganya tetap bersih tanpa menggunakan air.

Dahulu, ayahku mencuci mobilnya dengan air yang keluar dari selang. Saat ini anakku tidak percaya bahwa air dapat digunakan dengan cara seperti itu. Saya ingat bahwa ada peringatan SELAMATKAN AIR di poster-poster, radio dan TV, tetapi tidak satu orang pun memperhatikannya. Kami pikir air tidak akan pernah habis.

Saat ini, semua sungai, danau, waduk, dan lapisan air bawah tanah kering atau terkontaminasi. Industri hamper berhenti dan pengangguran mencapai proporsi yang mengkhawatirkan. Instalasi desalinasi adalah penyerap utama tenaga kerja dan para karyawan menerima air minum sebagai bagian dari upah mereka. Penodongan dengan senjata untuk sebuah jerigen air adalah pemandangan yang umum. 80% makanan yang kami makan adalah makanan sintetik.

Dahulu, jumlah air yang disarankan untuk diminum oleh orang dewasa setiap harinya adalah 8 gelas. Saat ini, saya hanya diperbolehkan minum air setengah gelas per hari. Saat ini kita harus menggunakan pakaian sekali pakai yang tidak perlu dicuci, padahal ini meningkatkan jumlah sampah. Saat ini kita menggunakan septic tanks sepenuhnya, karena sistem pipa pembuangan tidak dapat bekerja karena kurangnya air.

Penampilan manusia sangat mengerikan : berkerut, kering akibat dehidrasi, penuh dengan rasa sakit akibat radiasi ultra violet, dan bahkan sekarang diperkuat dengan tidak adanya perisai pelindung dari lapisan ozon. Kanker kulit, infeksi gastrointestinal dan saluran urine adalah penyebab utama kematian.

Diakibatkan oleh kekeringan pada kulit yang berlebihan, anak muda berusia 20 tahun akan tampak seperti usia 40 tahun. Ilmuwan menginvestigasi, tetapi tidak ada pemecahan dari masalah tersebut.

Air tidak dapat diproduksi, oksigen juga terdegradasi akibat kurangnya pepohonan dan vegetasi, dan kapasitas intelektual generasi muda sungguh lemah. Morfologi spermatozoa pada pria telah berubah. Sebagai akibatnya, bayi-bayi dilahirkan dengan defisiensi, mutasi, dan kelainan bentuk fisik.

Kami harus membayar kepada pemerintah atas udara yang kita hirup, yaitu 137 meter kubik per hari per orang dewasa. Siapa yang tidak mampu membayar, akan diusir dari ‘zona yang berventilasi’, paru-paru mekanik yang sangat besar dengan tenaga matahari. Kualitas udara sangat buruk, tetapi paling tidak orang-orang dapat bernafas. Usia harapan hidup adalah 35 tahun.

Di beberapa Negara, dimana masih teerdapat zona hijau yang dilalui oleh sungai, zona itu dijaga oleh tentara-tentara bersenjata berat. Air menjadi harta benda yang paling didamba-dambakan, lebih berharga dari emas dan berlian. Tempat dimana saya tinggal, tidak ada pepohonan, karena jarang sekali hujan. Ketika hujan akhirnya terjadi, itu adalah hujan asam. Musim sungguh telah terpengaruh oleh uji atom dan oleh kontaminasi industri di abad ke-20. Kita diperingatkan untuk menjaga lingkungan, tetapi tidak satu pun yang peduli.

Ketika anakku meminta kepadaku untuk menceritakan masa mudaku, aku mengatakan kepadanya tentang masa mudaku. Aku mengatakan kepadanya tentang lahan yang hijau, keindahan bunga-bunga, tentang hujan, betapa menyenangkannya berenang dan tentang ikan-ikan di sungai dan waduk, di mana kita dapat meminum semua minuman, dan betapa sehatnya orang-orang dimasa itu.

Dia bertanya, “Ayah! Kenapa tidak ada air?”, Aku merasakan ada yang mengganjal di tenggorakanku! Aku termasuk dalam generasi yang menyebabkan kerusakan lingkungan !

Bagaimana aku bisa kembali lagi dan membuat manusia mau menyelamatkan bumi kita ?? Sekarang… Ini adalah pilihanmu untuk menjaga planet kita yang indah ini, atau menjadi egois dan tidak menghiraukan kebutuhan generasi masa depan kita.

24 Renungan yang perlu kita pahami...

aku ambil dari sebuah sumber..
---

1.Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya,karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah.
Semoga kamu menemukan orang seperti itu.

2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.

3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan,karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli hadiah-hadiah.

5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.

7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita milik sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itu pula.

9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.

10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cinta menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.

11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal
terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.

15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap peduli padanya.

16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.

17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.

18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah
dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati,kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.

19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu,tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

20. Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada masa lalu yang
dilupakan,kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak
melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.

21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau
mencoba,jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu! Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh dihatimu.

23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.

24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang disekelilingmu
tersenyum - jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang disekelilingmu menangis.

8 KeboHongan IBU..

Ini meruypakan sebuah kisah yang cukup membuat aku terharu...

---
Dalam kehidupan Kita sehari-Hari, Kita percaya bahwa kebohongan akan
Membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah
Ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna
Sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka Mata Kita Dan
Terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong
Mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang
Anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan
Saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi
Nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata :
"Makanlah nak, aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan
Waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu
Berharap dari ikan hasil pancingan, IA bisa memberikan sedikit makanan
Bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan
Yang segar Dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu,
Ibu duduk disamping gw Dan memakan sisa daging ikan yang masih
Menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku
Makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu
Menggunakan sumpitku Dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan
Cepat menolaknya, IA berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan
Ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang Dan
Kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api
Untuk ditempel, Dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang
Untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun
Dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil Dan
Dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku
Berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus
Kerja." Ibu tersenyum Dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak
Capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku
Pergi ujian. Ketika Hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari,
Ibu yang tegar Dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama
Beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah
Selesai. Ibu dengan segera menyambutku Dan menuangkan the yang sudah
Disiapkan dalam botol yang dingin untukku. The yang begitu kental
Tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental.
Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk
Ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :"Minumlah nak, aku tidak
Haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap
Sebagai ayah Dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu,
Dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga Kita
Pun semakin susah Dan susah. Tiada Hari tanpa penderitaan. Melihat
Kondisi keluarga yang semakin parah, Ada seorang paman yang baik hati
Yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar
Maupun masalah kecil. Tetangga yang Ada di sebelah rumah melihat
Kehidupan Kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk
Menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan
Nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta"
----------KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku Dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah Dan
Bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak
Mau, IA real untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit
Sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku Dan abangku yang
Bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu
Memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang
Tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya
Punya duit" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah Lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 Dan kemudian
Memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika
Berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja
Di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud
Membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik
Hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, IA berkata kepadaku "Aku
Tidak terbiasa" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker
Lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di
Seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk
Ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya
Setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku
Dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya
Terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas
Betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat
Lemah Dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air
Mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti
Ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "jangan menangis anakku,Aku
Tidak kesakitan" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.



Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta
Menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa
Tersentuh Dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! "
Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon
ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita
untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita
yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk
meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah
dan ibu yang ada di rumah.
Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan
pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas
apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di
samping kita.
Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita?
Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita
sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita
renungkan kembali lagi..
Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu
kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di
kemudian hari.


SUMBER : kaskus