Sabtu, 03 Oktober 2009

Review Beberapa teori Migrasi

Teori Migrasi

Menurut Everett S.Lee ada empat faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan migrasi, yaitu:
- Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal
- Faktor-faktor yang terdapat di daerah tujuan
- Rintangan-rintangan yang menghambat
- Faktor-faktor pribadi



 Didaerah asal maupun daeah tujuan terdapat beberpa faktor yaitu faktor positif (+), faktor negatif (-) dan faktor netral (o). Faktor positif adalah faktor yang memberikan keuntungan apabila bertempat tinggal di daerah tersebut. Faktor negatif adalah faktor yang memberikan nilai negatif pada daerah tersebut yang menjadikan alasan untuk pergi dari daerah tresebut. Sedangkan yang dimaksud faktor netral adalah faktor yang ada pada daerah asal dan daerah tujuan namun tidak mempengaruhi individu untuk berada di daerah tersebut.
Berdasarkan teori migrasi Lee, faktor terpenting setiap individu dalam melakukan migrasi adalah faktor individu itu sendiri, faktor individu memberikan penilaian apakah suatu daerah dapat memenuhi kebutuhannya atau tidak. Rintangan antara dapat berupa biaya pindah yang tinggi, topografi daerah dan juga sarana transportasi. 

Menurut Robert Norris (1972), diagram yang dibuat Evereet Lee perlu ditambahi dengan tiga komponen yaitu migrasi kembali, kesempatan antara dan migrasi paksaan. Norris berpendapat bahwa faktor terpenting dalam terjadinya migrasi adalah daerah asal. Di dalam digram Norris, kesempatan antara merupakan kota-kota kecil atau sedng yang terletak antara desa pengirim migran dan kota tujuan migrasi. Migrasi kembali adalah proses migrasi migran kembali ke daerah asal karena berbagai alasan, semisal karena migrant tersebut sudah sukses didaerah tujuan dan karena daerah asal merupakan rumah pertama bagi mereka maka mereka ingin menghabiskan masa hidupnya kembali di daerah asal. Sedangkan alasan lainnya misalnya karena migran tersebut tidak dapat menyesuaikan dan mendapatkan apa yang dia inginkan di kota tujuan maka migran tersebut akan kembali ke daerah asal. Yang dimaksud dengan migrasi terpaksa adalah migrasi yang dilakukan karena keadaan darurat semisal terjadinya perang ataupun bencana alam.



Todaro (1998) menyatakan migrasi merupakan suatu proses yang sangat selektif
mempengaruhi setiap individu dengan ciri-ciri ekonomi, sosial, pendidikan dan demografi tertentu, maka pengaruhnya terhadap faktor-faktor ekonomi dan non ekonomi dari masing-masing individu juga bervariasi. Variasi tersebut tidak hanya terdapat pada arus migrasi antar wilayah pada negara yang sama, tetapi juga pada migrasi antar negara. Beberapa faktor non ekonomis yang mempengaruhi keinginan seseorang melakukan migrasi adalah:
1.Faktor-faktor sosial, termasuk keinginan para migran untuk melepaskan dari kendala-kendala tradisional yang terkandung dalam organisasi-organisasi sosial yang sebelumnya mengekang mereka.
2.Faktor-faktor fisik, termasuk pengaruh iklim dan bencana meteorologis, seperti banjir dan kekeringan.
3.Faktor-faktor demografi, termasuk penurunan tingkat kematian yang kemudian mempercepat laju pertumbuhan penduduk suatu tempat.
4.Faktor-faktor kultural, termasuk pembinaan kelestarian hubungan keluarga besar yang berada pada tempat tujuan migrasi
5.Faktor-faktor komunikasi, termasuk kualitas seluruh sarana transportasi, sistem pendidikan yang cenderung berorientasi pada kehidupan kota dan dampak-dampak modernisasi yang ditimbulkan oleh media massa atau media elektronik.

E.G. Ravenstein mengemukakan tujuh teori yang merupakan penggenerasian dari migrasi, adalah : 
1.Migrasi dan jarak, artinya (a) banyak migran pada jarak yang dekat, dan (b) migran jarak jauh lebih tertuju ke pusat-pusat perdagangan dan industri yang penting
2.Migrasi Bertahap, artinya (a) adanya arus migrasi yang terarah, dan (b) adanya migrasi dari desa-kota kecil-kota besar
3.Arus dan Arus Balik, artinya setiap arus migrasi utama menimbulkan arus balik penggantiannya 
4.Perbedaan antara desa dan kota mengenai kecenderungan melakukan migrasi. 
5.Wanita melakukan nigrasi pada jarak yang dekat dibandingkan pria
6.Teknologi dan migrasi, artinya bahwa teknologi menyebabkan migrasi meningkat
7.Motif ekonomi merupakan dorongan utama orang melakukan migrasi.



Teori The System of Migration dari A.L Mabogunje
 Menurut Mabogunje ( 1970 ) hubungan migran dengan desa dapat dilihat dari materi informasi yang mengalir dari kota atau daerah tujuan ke desa asal. Jenis informasi itu bersifat positif dan negatif. Informasi positif biasanya datang dari para migran yang berhasil. Hal ini berakibat :
a.Stimulus untuk pindah semakin kuat di kalangan migran potensial di desa.
b.Pranata sosial yang mengontrol mengalirnya warga desa ke luar semakin longgar.
c.Arah pergerakan penduduk tertuju ke kota-kota atau daerah tertentu.
d.Perubahan pola investasi dan pemilikan tanah di desa karena tanah mulai dilihat sebagai suatu komoditi pasar.
Sementara itu informasi negatif biasanya datang dari para migran yang gagal atau kurang berhasil sehingga mengakibatkan dampak sebaliknya. Namun sebagian besar migran yang gagal memiliki gengsi yang besar ketika harus mengatakan mereka gagal di daerah perantauan, sehingga informasi positif lebih mudah menyebar daripada informasi negatif.
  Mabogunje melihat bahwa kontribusi migran terdahulu di kota sangat besar dalam membantu migran baru yang berasal dari desa atau daerah yang sama dengan mereka, terutama pada tahap-tahap awal dari mekanisme penyesuaian diri di daerah tujuan. Hal ini menyebabkan lapangan pekerjaan tertentu di suatu kota atau daerah sering didominasi oleh migran yang berasal dari desa atau daerah tertentu pula karena proses mencari pekerjaan itu biasanya berkisar antar relasi migran sedaerah juga.


3 komentar:

  1. aku masih butuh beberapa materi lagi.
    misalnya, dampak negatif dan positif migran daerah tujuan. dampak negatif dan positif migran daerah asal. serta skema menurut everet s. lee orang melakukan migrasih.
    makasih

    BalasHapus
  2. artikel dalam blog ini sangat membantu saya dalam menyelesaikan tugas kuliah. thanks gan

    BalasHapus